Rabu, 12 Maret 2014

(ori) MY BABY SISTER part 15



 Pemain Utama :
Jeon Jae Eun (Puretty)
Jo Kwang Min (Boyfriend)
Pemain Pendukung : Gyu Ri (Kara), Hye In (Puretty), Jeong Min (Boyfriend), So Yoo (Sistar), Dong Hyun (Boyfriend), Hyo Jun (Ajax)

Part 15

Orang itu berdiri dengan mantap, pandangannya tajam, wajahnya terlihat tegas. Diusianya yang sudah tidak bisa dibilang muda, ia punya kewibawaan yang membuat para pegawai hormat padanya.
Jae Eun dan So Yoo menatap tak percaya, mereka masih sedikit melongo. Pengurus itu memperkenalkan dirinya dengan perkataan yang sopan dan memberi penjelasan dengan detail dan baik.
Setelah beberapa saat barisan para pegawai yang ada di rumah itu dibubarkan. Mereka kembali ke pekerjaan mereka masing-masing. Pengurus itu berjalan menuju ke arah Jae Eun dan So Yoo yang masih berdiri terpaku.

“Bangapda.” Sapanya dengan senyum.

“Nenek….” Ucap Jae Eun dan So Yoo bersamaan dengan rasa haru. Mereka lalu memeluk orang itu, yang ternyata adalah pengurus Nam. Biasa Jae Eun memanggilnya, nenek.

“Ouh….cucu-cucuku yang manis…” membalasnya dengan pelukan hangat.
 *****
 “Aku sempat kecewa karena waktu aku cuti, aku tidak bertemu dengan nenek.” Jae Eun dan nenek sudah berbincang di bawah pohon, tempat biasa Jae Eun bersantai.

“Nenek disini Jae Eun.” Memegang tangan Jae Eun. “Gomawo. Kau telah melakukan permintaan nenek dengan sangat baik. Gomawo Jae Eun –ah..” nenek terdiam sejenak, memandang wajah Jae Eun. “Jae Eun –ah, nenek ingin kau kembali lagi ke panti.”

“Mwo? Wae-yo?” Jae Eun terkejut dengan perkataan nenek yang tiba-tiba.

“Karena panti akan lebih membutuhkanmu.”

“Aku tidak percaya.” Jae Eun menautkan kedua alisnya.

“Jae Eun –ah…” nenek menghela nafas. “Karena kau telah berhasil menjalankan tugasmu, sehingga kau boleh kembali ke panti.”
 *****
 Pagi ini Jae Eun bangun pagi, seperti hari-hari dimana ia bekerja. Jae Eun menjalankan tugas-tugasnya dengan cekatan. Ia juga sudah merapikan kamar tuan muda.
Jae Eun sudah berkemas, ia menuruti kata nenek untuk pulang ke panti. Siang ini Jae Eun membuat sesuatu di dapur. Bau yang harum tercium di ruangan itu ketika Jae Eun memasak.

“Jae Eu –ah..apa yang kau masak?” tanya So Yoo sambil mencium bau harum.

“Aku hanya membuat sup.” Jawab Jae Eun sambil mengaduk supnya. “Aku ingin memberikannya pada tuan muda.” So Yoo yang sedang mencicipi sup buatan Jae Eun lalu berhenti.

“Jae Eun –ah…” So Yoo memandang heran.

“Oya eonni, tadi pagi aku tidak bertemu dengan tuan muda. Apakah ia berangkat ke kantor pagi-pagi dengan sekretaris Yoon?” tanya Jae Eun sambil mengambil mangkuk.

“Jae Eu –ah..apa kau tidak tahu?”

“Mwo?”

“Tuan muda sudah terbang ke Amerika siang hari setelah kau pulang untuk cuti.” So Yoo menjelaskan pada Jae Eun. “Jangan bilang kau tidak diberitahu oleh tuan muda?”

“Tuan muda tidak mengatakan apa pun padaku.” Pandangan Jae Eun kosong.

“Em…mungkin karena tuan muda tergesa-gesa, karena perusahaan yang dipegang oleh nona Seung Yeon di Amerika sedang mengalami masalah.” So Yoo berhenti sejenak, kemudian melanjutkan kata-katanya setelah meneguk sesendok sup. “Bukankah berminggu-minggu yang lalu tuan muda sibuk. Tuan muda harus segera membantu nona. Tahu tidak? Perusahaan ini dalam masa sulit.”
Jae Eun seperti tidak bisa berfikir waktu So Yoo menceritakan panjang lebar tentang apa yang terjadi di rumah itu. Dan ternyata Jae Eun tidak tahu apa-apa. Jae Eun juga baru tahu bahwa nyonya Kim ikut menyusul ke Amerika untuk mengurus rumah di sana.
Jae Eun yang sudah berkemas akhirnya berpamitan pada nenek Nam dan juga pada So Yoo. Baru dua hari ia tiba ditempat kerjanya, dan sekarang ia pulang lagi ke panti.
 *****
 Sudah hampir dua bulan Jae Eun kembali menjalankan aktifitasnya di panti. Mulanya Jae Eun agak kebingungan karena ia terbiasa bekerja di rumah tuan muda Kwang Min. Saat ia bangun pagi-pagi, seperti yang dilakukan saat ia bekerja, Jae Eun hanya akan berjalan mengelilingi taman. Dan karena ia bosan ia mengambil sapu dan setiap pagi ia mulai menyapu taman dan jalan setapak menuju panti.
Jae Eun yang duduk di taman panti, mengetik pesan diponselnya. Tak berapa lama ia mengirim pesan itu.

To : So Yoo eonni
Eonni sedang apa?

From : So Yoo eonni
Sedang di rumah sakit.

To : So Yoo eonni
Apa eonni sakit?

From : So Yoo eonni
Ani. Tapi nenek Nam, dia sedang dirawat di rumah sakit.
 *****
 Jae Eun, Hye In, dan Gyu Ri berada di dalam mobil, mereka menuju rumah sakit tempat nenek Nam dirawat. Jae Eun yang mengetahui nenek Nam dirawat, dengan segera memberitahu Gyu Ri. Mereka kemudian bersiap untuk menengok nenek Nam. Perjalanan memang memerlukan waktu, akhirnya mereka sampai di rumah sakit.

“Anyeonghaseyo.” Sapa Jae Eun, Hye In dan Gyu Ri saat mereka masuk ke ruangan dimana nenek Nam dirawat. Nenek Nam tersenyum bahagia melihat mereka bertiga.

“Kenapa kalian menyibukkan diri datang kesini hah?” tanya nenek dengan pelan dan rasa senang.

“Nek…ini aku buatkan samgyetang untuk nenek.” Jae Eun menaruh rantang isi makanan buatannya. “Apa perlu aku memanaskannya untuk nenek?”

Mereka bercakap-cakap dengan penuh kehangatan, juga ada canda dan tawa. So Yoo juga datang menjenguk, suasana jadi tambah akrab dan hangat. Sesaat kemudian Gyu Ri berpamitan lebih dulu karena ada sesuatu yang harus ia kerjakan. Atas usul So Yoo, Jae Eun dan Hye In akan menginap di rumah dan akan pulang esok hari. Nenek Nam akan minta tolong salah satu pegawai untuk mengantar mereka kembali ke panti.
Malam itu Jae Eun dan Hye In menginap di rumah mewah, tempat Jae Eun pernah bekerja. So Yoo mempersilahkan Jae Eun dan Hye In tidur di kamar yang dulu di tempati oleh Jae Eun. Ketika mereka sudah ada dalam kamar, Jae Eun melihat sekeliling dan tidak ada perubahan sama sekali. Dua bulan Jae Eun berhenti bekerja, ia kembali ke kamarnya lagi.

“Ouh…aku sudah mengantuk.” Ucap Hye In ketika ia sudah berada diatas ranjang. “Ini kamar yang dulu kau tempati Jae Eun?”

“Hm.” Jae Eun sudah berada di samping Hye In. “Bagaimana menurut eonni?”

“Kau harus bersyukur, ini lebih dari cukup untuk seorang baby sister.”

“Jinjjayo?”

“Ya. Selamat tidur. Hehehe.”

“Mimpi indah eonni,,” kemudian Jae Eun memeluk Hye In.

“Jae Eu –ah…” Hye In merasa risih, tapi Jae Eun tidak menghiraukan Hye In dan tetap memeluknya.
 *****
Pagi hari Jae Eun dan Hye In sudah bangun, mereka juga sempat memakan sarapan yang dibuat oleh Jae Eun sendiri, itu juga karena So Yoo rindu dengan masakan Jae Eun. Mereka sempat berkeliling sebentar sebelum kembali ke panti.
Jae Eun dan Hye In kembali ke kamar untuk bersiap pulang ke panti. Jae Eun merapikan ranjang terlebih dahulu. Jae Eun sedang bercermin sambil menunggu Hye In dari Kamar mandi.
Blukkk!!! Takk!!!!
Suara benda terjatuh saat Jae Eun mengambil tas, tas itu tak sengaja menyengolnya. Jae Eun melihat benda yang terjatuh, ternyata sebuah kotak. Jae Eun teringat, itu adalah kotak yang diberikan Kwang Min padanya, sehari sebelum Jae Eun cuti. Ternyata Jae Eun lupa membawanya pulang ke panti.
Jae Eun berjongkok untuk mengambil kotak itu. Jae Eun melihat kotak itu sedikit terbuka, ia menjadi teringat pada Kwang Min. Kemudian perlahan Jae Eun membuka kotak itu, mencoba mencari tahu apa isinya.
Jae Eun terpaku dengan apa yang ia temukan dalam kotak yang diberikan oleh Kwang Min.

bersambung...

2 komentar:

  1. isinya dalam kotak itu adalah sebuah photo kwangwin sedang makan jajjangmyun hahahahaha :p :p :p :D

    lanjutkan eonnie :D
    eonnie fighting!!! <3 :*

    BalasHapus
  2. ga sa ngebayangin kwangmin makan jajjangmyun...wakakakaka
    orang makan spicy tteokpogi aja ekspresinya kayak gitu (liat Hello baby...)
    kalo penasaran tunggu ya...apa isinya??? jangan berharap2, ntar diharapin jadinya ga sesuai harapan...hehehe

    BalasHapus