Minggu, 09 Maret 2014

(ori) MY BABY SISTER part 13



Part 13

“Hye In –ah..coba ini kau taruh sana.” Memberikan pot kecil.

“Ya nek..” Hye In menerima dan menaruhnya ditempat yang dimaksud. Sore itu nenek dan Hye In sedang merapikan salah satu sisi taman di panti. Lengkap dengan menggunakan atribut berkebun.

“Sudah hampir tiga ratus hari Jae Eun pergi meninggalkan kita.” Hye In bercerita sambil menumpuk gundukan tanah. “Bagaimana dia sekarang ya nek? Jae Eun juga jarang memberi kabar pada kita.”

“Hye In –ah...mungkin saja Jae Eun sedang banyak pekerjaan. Tapi Jae Eun bukan tidak memberi kabar sama sekali kan?” ucap nenek memberi pengertian pada Hye In.

“Iya. Dua minggu yang lalu Jae Eun menelepon ke kantor ibu kepala.” Hye In menambahkan pupuk pada pot yang dikerjakannya. “O! Itu ibu kepala.” Kata Hye In saat melihat Gyu Ri.

“Gyu Ri –ah..” sapa nenek saat Gyu Ri melintas dekat mereka.

“Nenek, aku akan pergi sebentar, untuk menghadiri suatu pertemuan.” Gyu Ri berpamitan.

“O..ya sudah hati-hati di jalan.”

“Hati-hati bu.”

Setelah berpamitan, Gyu Ri segera pergi ke pertemuan. Kemudian nenek dan Hye In melanjutkan kegiatan berkebun mereka kembali.
 *****
“Sekretaris Yoon.” Sapa Kwang Min ketika ia sudah sampai di kantor.

“Tuan muda. Anda harus membaca laporan ini.” Sekretaris Yoon menyodorkan beberapa map tebal.

“Dari mana ini?” Kwang Min sudah duduk dikursinya.

“Ini adalah laporan dari Amerika, tuan muda.”
 *****
 “Yeoboseyo. Yah! Kau masih ingat denganku ya?” Hye In mengangkat ponselnya.

“Eonni…mian, aku banyak pekerjaan…mana mungkin aku melupakanmu. Aku merindukanmu eonni.” Jae Eun berucap manja.

“Dasar kau ini,,mulutmu memang manis ya?” Hye In yang awalnya ingin marah tidak jadi karena kata-kata Jae Eun. “Bagaimana keadaaanmu?”

“Aku baik. Hari ini aku sedikit longgar jadi aku menghubungi eonni….” Jae Eun dan Hye In melepas rindu lewat percakapan melalui telepon. Mereka mengobrol hampir setengah jam, cukup untuk Jae Eun melepas rindunya pada Hye In.
 *****
 Jae Eun dengan semangat pagi, mulai beraktifitas seperti biasanya, melakukan tugas-tugasnya dengan baik. Jae Eun masuk ke kamar tuan muda untuk membangunkannya.

“Anyeonghaseyo.” Sapa Jae Eun, ketika melihat Kwang Min sudah rapi mengenakan jasnya. “Ternyata anda sudah bangun tuan. Kalau begitu saya permisi.”

“Jae Eun –ah.” Panggil Kwang Min pada Jae Eun yang sudah akan berbalik. Jae Eun menoleh pada Kwang Min, dilihatnya Kwang Min mengulurkan tangannya yang sedang memegang dasi. “Tolong Bantu aku memakainya.”

Jae Eun melangkah ke arah Kwang Min, mengambil dasi yang diberikan. Jae Eun mulai memakaikan dasi itu ke krah baju Kwang Min. Pelan-pelan Jae Eun memakaikan supaya dasi itu rapi. Ketika Jae Eun hampir selesai memakaikan dasi, ia menengadah dan wajahnya bertatapan dekat dengan wajah Kwang Min.
Tanpa sengaja ia melihat bibir Kwang Min, dan teringat kejadian dimana Kwang Min menciumnya. Jantung Jae Eun menjadi berdebar-debar, Jae Eun menundukkan kepalanya, segera ia ingin menyelesaikan tugasnya.

“Aaaa….” Teriak Kwang Min tiba-tiba. “Jae Eun –ah…apa yang kau lakukan? Apa kau ingin mencekikku? Hah?!” Kwang Min mencoba melonggarkan ikatan dasi.

“Mianhae. Mian, tuan. Apakah sakit?” Jae Eun ingin membantu, ia merasa bersalah.

“Apa yang kau pikirkan hah? Ini masih sangat pagi untuk melamun. Kau benar-benar membuat mood menjadi bagus Jae Eun.” Ucap Kwang Min dengan senyum. “Sudah, kau tidak usah melamunkan hal yang tidak-tidak dipagi hari.” Kwang Min mengacak rambut Jae Eun pelan, kemudian keluar dari kamar. Jae Eun sedikit aneh dengan sikap tuannya yang bukannya marah tapi malah senang.
 *****
  “Jae Eun –ah..apa yang kau buat? Kimbab?” tanya So Yoo yang melihat Jae Eun sedang sibuk di dapur.

“Ya. Eonni.” Jawab Jae Eun sambil menata sayuran untuk isian kimbab.

“Kenapa kau tidak masak seperti biasanya?”

“Tadi tuan muda menelponku dan memintaku membuat kimbab.” Jae Eun masih focus pada kimbab buatannya.

“Apa kau tahu? Kau ini seperti wanita yang sedang membuat bekal kimbab untuk kekasih.” Saat So Yoo mengatakan hal itu Jae Eun melirik tidak suka. “Hehehe. Mian. Tapi Jae Eun –ah..bukankah perkataanku ini benar?” So Yoo mencomot satu irisan kimbab dan memakannya, kemudian mengangguk-angguk menandakan kimbab itu lezat.

“Eonni, aku adalah tipe wanita setia.” Ucap Jae Eun sambil menggulung kimbab.

“Setia?” So Yoo sedikit heran. “Setia dengan siapa? Namja chin-gu? Apa kau sudah punya kekasih Jae Eun?” So Yoo penasaran.

“Oppaku akan marah jika eonni terus mengatakan hal yang tidak-tidak seperti tadi.”

“Oppa?” So Yoo mengerutkan kening. “Ah…tidak mungkin. Jika suamimu tahu dia akan marah dan cemburu besar.” So Yoo berkata dengan santai sambil mencomot satu iris kimbab lagi.

“Yah! Eonni kau jangan mengambil kimbab itu lagi!” Jae Eun menjadi marah bukan karena perkataan So Yoo tapi karena kimbab buatannya diambil oleh So Yoo. Dan So Yoo hanya membalas dengan senyuman dan mulut penuh kimbab.

“Masitta.”
 *****
 Sekitar tiga puluh menit Jae Eun sudah berada di ruang kerja Kwang Min. Jae Eun menunggu sambil membaca buku yang ada di ruangan itu, tapi Kwang Min belum datang juga. Tak terasa sudah hampir satu jam Jae Eun menunggu, akhirnya Jae Eun memutuskan untuk pulang.
Beberapa saat setelah Jae Eun pulang, Kwang Min dan sekretaris Yoon masuk ruang kerja Kwang Min. Mereka masih membicarakan sesuatu yang serius. Tapi tiba-tiba Kwang Min berhenti, ketika melihat kotak makan yang ada di meja kerjanya.

Tuan harus menjaga kesehatan. Kimbab ini jangan lupa dihabiskan. Bukankah anda yang memesannya? Saya susah payah membuatnya.
Dari : Jae Eun

Senyum melintas diwajah Kwang Min, setelah membaca pesan yang ditulis oleh Jae Eun pada selembar kecil kertas memo yang Jae Eun sobek dari atas meja Kwang Min.

“Saya dengar tadi Jae Eun kesini dan selama hampir satu jam dia menunggu kita kembali tuan.” Sekretaris Yoon memberi penjelasan yang ia dengar dari staf kantor. Kwang Min hanya mengangguk.
 *****
 Selama hampir satu minggu lebih Jae Eun tidak pernah bertemu dengan Kwang Min saat makan siang. Jae Eun terkadang meninggalkan bekalnya diatas meja Kwang Min serta memberikan pesan, jika itu adalah makanan yang dipesan khusus oleh tuannya.
Terkadang hanya bertemu sebentar, dan Kwang Min hanya mengambil bekal itu untuk dibawanya jika Kwang Min tugas di luar kantor. Saat ini adalah waktu yang padat, banyak kegiatan yang harus dikerjakan oleh Kwang Min dan sekretaris Yoon.
 *****
 “Oppa!” panggil Jae Eun pada seseorang. Orang itu menoleh pada Jae Eun dan tersenyum dengan hangat. Jae Eun sangat senang melihat senyum yang terkembang dibibir orang tersebut.
Jae Eun meregangkan otot tubuhnya, pelan matanya mulai mengerjap-ngerjap. Betapa terkejutnya saat pandangan matanya mengarah ke samping, Jae Eun yang bersandar dengan rileks di bawah pohon segera berdiri.

bersambung...

1 komentar:

  1. minggu, 9 maret 2013
    tae yeon SNSD ultah...saengil chukahae....:-) :-D
    happy birth day....

    BalasHapus