Sabtu, 24 Mei 2014

(ori) THIEF OF LOVE part 10





Pemain Utama               :           Tia (Chocolat)
Kris (Exo M)

Pemain Pendukung         :           Xiu Min, Lay, Tao (Exo M)
                                                Melanie            , Min Soa, Juliane (Chocolat)
                                                Hwang Chan Sung (2PM)

Genre                           :           romance, family





Part 10

“Dia bilang, sekarang sudah tidak pernah kesana lagi.” Chan Sung berbicara lewat telepon.
“Iya, aku juga merasa mungkin dia tidak mau memberitahu keberadaannya.” Chan Sung mendengarkan lawan bicaranya dengan seksama.
“Baiklah. Kita akan gunakan cara lain saja. Bye..”

&&&&&

Setelah selesai pesta dan makan bersama, Tia membersihkan tempat yang digunakan untuk makan bersama, Tia dibantu pengurus Jang.

“Pengurus Jang, silahkan pengurus Jang beristirahat saja.” Kata Tia pada pengurus Jang.

“Memang kau sanggup mengerjakannya sendirian?”

“Aku tadi menatanya sendiri, masa aku tidak bisa membersihkannya sendiri?” jawab Tia sambil tersenyum dan sedikit membanggakan diri.

“Kalau begitu aku akan membersihkan perabotan.” Kemudian Pengurus Jang meninggalkan Tia dan mengerjakan hal lain.

RRRRTTTTT…..RRRRTTTT…..
Ponsel Tia bergetar, segera Tia merogoh kantong celananya dan melihat ponselnya. Tia sepertinya mendapat sebuah pesan singkat, Tia mulai membacanya kemudian Tia menaruh ponselnya kembali ke dalam kantong celananya.
Tia kembali melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya. Tia membereskan beberapa piring kecil tempat kue tart yang masih ada di atas meja. Tia membawa piring itu menuju ke dapur untuk dicuci.
Dug!
Tapi saat Tia berjalan menuju dapur, tak sengaja Tia menabrak Kris. Tia langsung meminta maaf pada Kris. Ternyata sisa kue tart yang ada dipiring mengotori baju Kris.

“Yah! Apakah kau sengaja?” tanya Kris ketika melihat bajunya kotor.

“Maaf, aku tidak sengaja. Maaf.”

“Kau melihatku, dan kau berpura-pura melamun supaya terlihat tidak sengaja menabrak dan menjatuhkan kue dibajuku. Benar begitukan?” tanya Kris menuduh.

Manusia satu ini, benar-benar menyebalkan. Tia berkata dalam hati, Tia menarik nafasnya dalam-dalam mencoba bersabar. Tia tidak mau menanggapi dan berjalan melewati Kris.

“Yah! Tunggu.” Panggil Kris pada Tia yang lewat begitu saja disampingnya. Tia menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Kris. Tiba-tiba saja tangan Kris sudah mengoleskan krim tart ke pipi Tia.

“Yah!! Apa yang kau lakukan?!” Tia kaget dan berteriak.

“Kita impas. Ini kau lakukan, pasti balas dendam karena aku menyembunyikan kue mu. Jadi kita impas.” Kris kemudian meninggalkan Tia.

Manusia gila!! Umpat Tia dalam hati. Dengan segera Tia mempercepat langkahnya setelah menaruh piring yang ia bawa ke meja semula.
Kau pikir aku ini apaaan hah?!! Ucap Tia dalam hati. Tia sudah mendampingi langkah Kris.

“Ini baru namanya impas.” Tia tak mau kalah, ia mengoleskan krim yang lebih banyak ke pipi Kris. Kris sontak terkejut melihat Tia melakukan hal itu padanya dan tertawa lepas.
Kris yang beberapa detik membeku kemudian mengapit leher Tia dengan lengannya. Dan menyeret Tia menuju tempat makan tadi, disana masih tertinggal kue tart buatan Tia. Segera tangan Kris meraih asal krim yang ada dikue tart dan mengoleskannya ke wajah Tia.
Tia sudah berusaha menutupi wajahnya, mereka berdua saling balas untuk mengoleskan krim ke wajah lawan.

“Kau pikir kau bisa menutupi wajahmu, hah?!” Kris berusaha mencari celah supaya bisa mengoleskan krim ke wajah Tia.

“Andew!!!” Tia berteriak sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. “Aku bilang tidak sengaja! Kenapa kau mencari gara-gara!” ucap Tia masih sambil menutupi wajahnya.

Tenaga Kris lebih besar sehingga ia dapat mengoleskan krim ke wajah Tia. Alhasil perang krim antara Tia dan Kris pun tak terelakkan. Tia dan Kris sedikit bekejar-kejaran hanya untuk dapat mengoleskan krim. Tanpa sadar mereka diperhatikan oleh Presdir, yang tersenyum senang melihat keakraban yang terjadi pada mereka.

&&&&&

“Kemarin malam, pasti sangat membahagiakan untuk anda Presdir?” tanya sekretaris Choi yang menemani Presdir di ruangannya.

“Tentu saja sekretaris Choi.” Presdir tersenyum. “Tia membuatkan kue untukku, persis seperti putriku. Tapi kue buatan putriku dulu tidak seenak buatan Tia.” Jawab Presdir kemudian tertawa.

“Nona, dulu memang juga suka membuat kue.” Sekretaris Choi ikut tersenyum. “Presdir, ini ada undangan untuk anda.” Ucap sekretaris Choi yang tiba-tiba teringat.

&&&&&

Tia memandang ponselnya, Tia tidak menyahut saat pengurus Jang memanggil dirinya.

“Tia. Tia –ah…” pengurus Jang berusaha memanggil Tia. “Tia!” pengurus Jang sedikit meninggikan suaranya.

“Ah! Ya!” jawab Tia terbangun dari lamunannya.

“Kenapa kau melamun sambil melihat ponselmu? Kau seperti orang yang diputus kekasih.” Tanya pengurus Jang yang heran melihat tingkah laku Tia.

“Pengurus Jang bisa saja… hehehehe.” Tia tertawa menanggapi pengurus Jang.

&&&&&

“Dimana aku harus menemui ayah?” tanya Kris pada sekretaris Choi yang sedang menemui di ruangannya.

“Presdir ingin anda menemui beliau di Sesang Collection.”

“Sesang collection? Baiklah. Gamsahamnida sekretaris Choi, setelah menyelesaikan ini aku akan kesana.”

“Kalau begitu saya pamit dulu.”

&&&&&

Kris sudah berada di Sesang Collection tempat dimana Presdir ingin bertemu dengannya. Kris menemui salah satu staf disana, dan sedikit berbincang dengan staf itu. Staf tersebut adalah stylist yang biasa merekomendasikan setelan jas. Bisa dibilang penata gaya.

“Apakah ayah sudah lama, Stylist Byun?” tanya Kris pada staf tersebut.

“Presdir?” stylist Byun bertanya balik.

“Ya.”

“Presdir,,,” kata-kata stylist Byun terhenti ketika karyawannya memberitahukan sesuatu padanya.

“Sudah selesai slylist Byun.” Lapor karyawannya.

“O. ok. Dia sudah selesai berdandan tuan.”

Berdandan? Kenapa ayah berdandan? Tanya Kris dalam hati.

Dari balik pintu, seseorang keluar dengan langkah yang anggun. Kris yang menunggu memperhatikan mulai dari bawah hingga ke atas. Kris terkejut serta terpana saat orang itu sudah berdiri tak jauh darinya.

“Presdir mengantarkan nona ini untuk di make up. Karena anda berdua akan menghadiri undangan pesta.” Stylist Byun menjelaskan. “Sekarang pasangan anda sudah siap tuan.”

“Gamsahamnida stylist Byun.”

&&&&&

“Aku harap kau tidak membuatku malu.” Ucap Kris pada Tia saat mereka berjalan masuk ke ruang tempat pesta berlangsung.

“Tenang saja, aku kwatir mungkin kau yang akan mempermalukan dirimu sendiri.” Balas Tia.

“Kris?” sapa seorang wanita yang saat itu bertemu dengan Kris.

“Tae Yeon sunbae. Anyeonghaseyo.” Kris menyapa wanita itu, mereka berbincang-bincang. Tia tersenyum menyapanya, kemudian meninggalkan Kris dan seniornya menuju meja prasmanan. Tia terlihat senang melihat berbagai menu yang tersaji didepannya. Tia mengambil beberapa kue yang tersaji, Tia menikmati makanannya sambil melihat sekeliling. Tia melihat banyak tamu undangan adalah pemilik suatu perusahaan, setidaknya Tia sedikit mengetahui.
Setelah berbincang-bincang dengan seniornya, Kris mulai sadar bahwa pasangan pestanya sudah tidak berada didekatnya. Kris mulai mencari Tia sambil menyapa orang-orang yang ia kenal. Dan Kris juga bertemu dengan seseorang, bisa disebut kawan lama.

“Kris. Oreganmani-e-yo.” Sapa orang tersebut.

bersambung,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar